Antispasi Ancaman La Nina, Doni: Mitigasi Nonstruktural Paling Penting

Foto: Kunjungan Kepala BNPB Doni Monardo di Telaga Saat 0 Km di Kabupaten Bogor pada Selasa, 19 Oktober 2020. (BNBP/Ranti Kartikaningrum)

Sulselpedia.com – Fenomena La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi ini dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Merespons situasi tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan, yang paling penting dalam mitigasi adalah mitigasi nonstruktural. Secara khusus, Doni menekankan pada aspek perilaku dalam menjaga lingkungan.

“Dan kalau kita sudah mempersiapkan diri dengan memperhatikan masalah perilaku, menjaga lingkungan dan juga mengantisipasi dengan kesiapsiagaan. Ini akan bisa mengurangi risiko,” ujar Doni pada Selasa (20/10) di Telaga Saat, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Ia  menambahkan bahwa dengan menjaga alam, masyarakat dapat menghindari risiko terjadinya korban jiwa.

Menurutnya, BNPB telah melihat adanya upaya positif yang dilakukan oleh banyak pimpinan di daerah. Tak hanya itu, mereka telah melibatkan banyak komponen dalam mitigasi bencana, seperti dalam merespon informasi curah hujan tinggi untuk disampaikan kepada masyarakat.

Baca Juga :  BMKG : Fenomena La Nina ganggu penerbangan di Makassar

“Mengingatkan masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai untuk mengikuti informasi dari hulu,” kata Doni yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19.

Harapannya, informasi tadi ditindaklanjuti oleh masyarakat yang tingga di sekitar hulu sehingga mereka dapat mengantisipasi dengan melakukan evakuasi dini.

“Nah ketika prosedur ini dilakukan, ketika banjir atau banjir bandang tiba, masyarakat akan selamat,” tambahnya.

Baca Juga :  Kepala BNPB Ungkap Tiga Faktor Penyebab Banjir Bandang Luwu Utara

Sementara itu, Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin sependapat dengan upaya mitigasi. Ia mengatakan bahwa mitigasi bencana ini penting dilakukan di wilayahknya karena kontur wilayah Kabupaten Bogor yang berbukit-bukit.

Baca artikel terbaru Sulselpedia di Google News