Sejumlah Faskes Rusak Akibat Banjir Bandang Luwu Utara

Sulselpedia.com – Banjir bandang menerjang Kabupaten Luwu Utara pada Senin, 13 Juli 2020 pukul 19.00 WITA. Bencana tersebut menyebabkan sejumlah fasilitas layanan kesehatan rusak.

Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah kabupaten tersebut menyebabkan meluapnya aliran Sungai Masamba, Rongkang dan Radda. Akibatnya, sebanyak 15.994 orang terdampak di enam kecamatan yakni Kecamatan Masamba, Baebunta, Sabbang, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.

Kejadian tersebut telah menelan korban berjumlah 25 orang meninggal, 19 orang luka ringan/rawat jalan, 69 orang hilang, dan 2.949 orang mengungsi.

Baca Juga :  Tiga Bulan Buron, Polres Luwu Utara Akhirnya Membekuk Pelaku Begal

Tak hanya itu, sejumlah fasilitas kesehatan rusak yang menyebabkan pelayanan kesehatan tidak berfungsi, antara lain Puskesmas Masamba, Puskesmas pembantu (Pustu) Radda, Pustu Melji Kecamatan Baebunta, dan Pustu Pongo Kecamatan Sabbang.

Namun demikian, Dinas Kesehatan Luwu Utara telah melakukan upaya penanganan dan antisipasi bagi warga terdampak bencana tersebut. Dinas Kesehatan Luwu Utara telah mendirikan pos kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan dan pembagian masker, mengaktifkan Tim Gerak Cepat Dinas Kesehatan dan Puskesmas, serta PSC 119, dan mengaktifkan posko penanggulangan bencana.

Baca Juga :  Peduli Korban Banjir Bandang di Masamba, Kapolres Palopo Salurkan Bantuan Sembako

Tak hanya itu, Kepala Pusat Krisis Kesehatan dr. Budi Sylvana meninjau langsung lokasi kejadian bencana banjir bandang dan mengirimkan tim Rapid Health Assessment ke Luwu Utara.

Kementerian Kesehatan telah mengirimkan logistik berupa APD Coverall 1.600 pcs, masker bedah 4.000 pcs, handscoon 2.000 pcs, Faceshield 100 pcs, kacamata google 100 pcs, PMT Ibu Hamil 1 ton dan PMT Balita 1 ton.

Baca Juga :  Telah Beraksi 13 Kali, Maling Celengan Masjid di Luwu Utara Dibekuk Polisi

Selain itu Kementerian Kesehatan juga menyediakan 4 unit alat penjernih air yang langsung di berikan ke tempat pengungsi, Pemberian kantong sampah, serta memeriksa kondisi sanitasi beberapa titik penampungan pengungsi.

“Saat ini banyak warga mengungsi di masjid, gedung pemuda, kantor DPRD, dan kantor bupati. Akibat jalan lintas provinsi tertimbun, akses menuju Masamba dan lokasi terdampak melalui jalan memutar sejauh 20 km, sementara untuk listrik dan jaringan telepon sebagian sudah pulih,” kata dr. Budi.(rls)

Baca artikel terbaru Sulselpedia di Google News