SULSELPEDIA – Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) ke-XXV dan Musyawarah Besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ke-XII resmi dibuka di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Jemma, Makassar, pada Kamis (10/4).
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Sulawesi Selatan, baik dari dalam negeri maupun perantauan, dengan fokus membahas tantangan dan peluang di masa depan.
Ketua Dewan Pengarah Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS, Aksa Mahmud, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pendidikan dan ekonomi sebagai pilar utama untuk memperkuat posisi warga Sulawesi Selatan di perantauan.
Ia menyampaikan dua poin utama yang perlu menjadi perhatian, yaitu menciptakan kehidupan ekonomi yang lebih baik dan membangun kekuatan di bidang politik.
“Ketua KKSS yang terpilih haruslah profesional, bukan berasal dari partai politik. Ini demi menjaga kesinambungan persaudaraan di rantau,” ujar Aksa.
Aksa juga menggarisbawahi perlunya pendidikan unggulan bagi anak-anak perantau. Ia mendorong pengurus KKSS di tingkat kabupaten dan provinsi untuk mencari anak-anak berbakat yang dapat dibina melalui program pendidikan unggulan, seperti yang difasilitasi oleh Bosowa Foundation.
“Jika ada anak-anak hebat di rantau, kirimkan nama mereka. Bosowa Foundation akan membiayai sekolah mereka, termasuk jika ingin masuk ke Akademi Militer di Magelang,” imbuhnya.
Menurut Aksa, pendidikan merupakan kunci untuk mencetak generasi penerus yang sukses, baik sebagai pengusaha maupun di bidang politik.
Ia juga mengusulkan pendirian sekolah unggulan dan pesantren di perantauan untuk memperkuat fondasi pendidikan warga KKSS.
Pemimpin yang Mampu Berkorban
Dalam Mubes ini, Aksa berharap KKSS mampu melahirkan pemimpin yang berkomitmen terhadap organisasi dan tidak sekadar mengejar kepentingan pribadi.
Ia juga menekankan pentingnya manajemen organisasi yang melibatkan partisipasi seluruh anggota, bukan hanya terpusat pada satu pihak.
“Manajemen kita harus berkembang. Jangan hanya keputusan tunggal dari punggawa, tetapi libatkan bawahan untuk menghasilkan kebijakan yang lebih baik,” tegasnya.
Sebagai penutup, Aksa mengingatkan agar warga KKSS di perantauan tidak melawan kekuasaan, melainkan mengikuti arus untuk meraih sukses di bidang bisnis dan politik.
“Jangan melawan kekuasaan, tetapi ikutlah arus untuk membuka peluang usaha dan meraih kekuatan politik,” tutupnya.
Acara ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategis untuk memajukan warga Sulawesi Selatan di perantauan, baik dari segi ekonomi, pendidikan, maupun persaudaraan.(**)