Presentasikan Japparate di SSIC 2022, Danny Pomanto: Japparate Jawaban Tantangan Pemanfaatan Ruang

Sulselpedia.com – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mempresentasikan Japparate di South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2022, Rabu, 9 November 2022.

Proyek Pemerintah Kota Makassar itu diyakini dapat  menjawab tantangan pemanfaatan ruang dengan mengedepankan hak-hak masyarakat melalui penataan di Pantai Losari.

Danny Pomanto menuturkan Japparate akan menjadi ruang publik tepi pantai di tengah kota, terpanjang di Indonesia yang akan menambah ruang komunal skala kota yang atraktif.

Baca Juga :  Mayat Bayi Ditemukan Mengapung di Pinggir Kanal

“Untuk menikmati pemandangan perairan laut Makassar termasuk view sunset Losari itu kita naikkan lantai 3, termasuk beberapa amphiteather untuk ruang publik bagi milenial kita,” jelas Danny Pomanto.

Pusat perbelanjaan bakal berada di lantai 2 yang akan diisi oleh tenant komersil.

Pemkot Makassar bakal menyiapkan tempat khusus bagi pelaku usaha kecil menengah serta industri kreatif lainnya.

“Proyeksi kami, ada sekitar 15.000 tenaga kerja yang terserap,” kata Danny.

“Kita akan buat ruang parkir di pesisir di lantai satu. Kenapa? Karena kebutuhan parkir tinggi dan kita tidak mau rusak lingkungan dengan penggalian di lokasi,” sambung Danny.

Baca Juga :  Pemkot Makassar Wajibkan Prokes saat Shalat Idul Adha dan Pemotongan Hewan Qurban

Tidak hanya itu, Japparate juga tidak akan mengganggu ruang terbuka hijau yang ada. Bahkan bakal menambah persentasenya.

“Di sisi Japparate akan ditambahkan tanaman sehingga menambah kebutuhan RTH kita. Di sisi utara kita juga tambahkan area konservasi,” papar Wali Kota berlatar arsitek ini.

Bahkan sebelum lelang dibuka sudah ada beberapa investor yang datang meminta gambaran mengenai Japparate.

Baca Juga :  Tahun ini Pemkot Makassar Operasikan Bus Wisata Gratis

Hanya saja bagi Danny Pomanto asistensi dari Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pusat sangat dibutuhkan.

Pemaparan Danny Pomanto di Hotel The Rinra Makassar dikurasi dan dinilai langsung oleh Gatot Subyargo Wijayadi dari Kementerian Investasi, Akademisi Universitas Diponegoro Karlina Aprilia Kusumadewi, Director Indonesia Trading House Australia Amalia Sosrodirejo dan Direktur ILRS – Tenaga Ahli Sucofindo Andi Hidayat. (*)

Baca artikel terbaru Sulselpedia di Google News