Keindahan Pantai Dato Majene Sulawesi Barat

Pantai Dato Majene merupakan pantai tropis unik dan salah satu pantai andalan terletak di Dusun Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Pantai dan laut memang menjadi andalan Kabupaten Majene baik sebagai komoditas pariwisata maupun sektor perekonomian.

Pantai yang satu ini mempunyai keunikan selain memiliki keindahan pantai tropis, pantai ini terbilang masih alami dan terjaga dengan baik. Oleh karena itu, pantai ini menjadi salah satu pilihan berwisata keluarga terutama saat akhir pekan dan hari libur.

Pantai Dato Majene terbagi 2 bagian, yaitu pantai berpasir putih halus dan pantai berkarang. Keberadaan kontur pantai yang berkarang dan menjorok ke laut menambah pesona Pantai ini. Ditambah lagi, terdapat batu karang raksasa yang terhubung dengan tangga sehingga wisatawan yang berkunjung dapat naik dan menikmati pemandangan alam dari atas.

Pantai ini berada sekitar kurang lebih 7 km dari Kota Majene dan bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau sewaan. Kondisi jalan menuju pantai terbilang baik dan mulus. Pemandangan hutan kecil dan kebun warga lokal akan menemani wisatawan saat berkunjung. Waktu tempu ke pantai ini kira kira sekitar 15 menit dari Kota Majene. Saat tiba di tempat parkiran, akan terdapat anak tangga batu yang harus dititi setinggi 30 meter sebelum sampai di bibir pantai.

Kota Majene terletak tepat di sisi barat Pulau Sulawesi. Selain wisata pantai, wisatawan juga dapat menikmati berbagai macam objek wisata, diantaranya wisata budaya dan kuliner khas suku Mandar, yaitu suku asli Sulawesi Barat.

Baca Juga :  Pasca Gempa, Polisi Pastikan Vaksin Covid-19 di Majene Aman

Akses ke Pantai Dato

Akses menuju lokasi wisata Pantai Dato Majene terbilang cukup lancar dan mudah karena kondisi jalan yang relatif baik. Waktu yang dibutuhkan pun tidak begitu lama hanya 15 menit berkendara dari Kota Majene. Pemandangan sepanjang jalan juga didominasi hutan atau kebun penduduk yang masih hijau dan asri.

Untuk menuju ke Kota Majene, bisa ditempuh dengan transportasi darat, laut dan udara. Jika dari kota makassar, waktu tempuh dengan menggunakan mobil sewa atau bus kurang lebih sekitar 7 jam perjalanan. Untuk pilihan transportasi udara, Anda bisa memilih penerbangan ke Bandara Tampa Padang di Mamuju, ibu kota Sulawesi Barat. Sesampainya di Bandara Tampa Padang, perjalanan menuju Majene bisa Anda dilanjutkan dengan berkendara selama 3 jam.

Untuk jalur laut dapat diakses dengan tujuan Pelabuhan Palipi di Kecamatan Sendana atau Pelabuhan Majene di Kecamatan Banggai.

Keindahan alam Pantai

Panorama alam pantai di Pantai Dato Majene memang cukup menawan dan memanjakan mata. Ditambah lagi udara pesisir yang sejuk yang dapat memberi efek rileks saat kita sedang berada disana. Pemandangan dan topografi yang unik di pantai ini juga menjadi kelebihan tersendiri berupa hamparan pasir lembut tetapi di tempat lain terdapat kontur pantai yang penuh dengan bongkahan-bongkahan batu karang. Pemandangan menarik lain yang ada di pantai ini yakni bongkahan batu karang yang memiliki lubang atau bentuk unik yang disebabkan oleh hempasan ombak secara terus-menerus selama ratusan tahun.

Baca Juga :  Pasca Gempa di Majene, Pertamina Pastikan Penyaluran BBM dan LPG Normal
pantai dato majene
pantai dato (twitter)

Beberapa batu karang raksasa bahkan kokoh berdiri menjorok ke arah laut. Para pengunjung dapat menaiki bukit karang dengan ketinggian sekitar 20 meter. Dari sana, Anda akan meliht semua pemandangan di sekitar Pantai Dato yang menawarkan pemandangan nan cantik.

Di hadapan mata, terhampar jernih warna samudera yang luas membentang luas. Karena airnya yang begitu jernih, ikan-ikan kecil yang berenang di antara terumbu karang bahkan bisa Anda lihat. Dari atas tebing itu pula Anda bisa menyaksikan keindahan matahari yang terbenam. Tidak mengherankan jika pantai ini menjadi salah satu objek wisata pantai andalan yang ada di Majene.

Setiap tahunnya, biasanya pada Agustus sampai September terdapat event khusus di Pantai Majene, yaitu Sandeq Race. Sandeq Race adalah ajang balap perahu sandeq atau perahu tradisional khas suku Mandar. Pemandangan ini tentu akan menyuguhkan pengalaman dan pemandangan berbeda bagi wisatawan mengingat nilai budaya lokal menunjukkan keistimewaannya dalam bentuk balap perahu tradisional.

Selain berwisata ke Pantai Dato Majene, Anda juga dapat mengekplorasi kekayaan alam Majene dan tujuan wisata lainnya. Wisata alam yang ditawarkan dan popular di kawasan di antaranya adalah: Pantai Barane, Pantai Baluno, Pasir Putih Bonde Bonde, atau Pantai Pacitan. Jika bosan ke pantai, nikmati juga suasana alam di Puncak Salabose, Air Terjun Malle, Air Terjun Limboro, Permandian Air Panas Makula, serta suguhan wisata sejarah di makam raja-raja Banggae.

Baca Juga :  Pertamina Berikan Bantuan Medis Bagi Korban Gempa Sulawesi Barat

Untuk berkeliling Majene, Anda dapat menyewa mobil atau naik angkutan umum (disebut pete-pete) yang melayani berbagai rute. Angkutan umum ini dapat ditemui dengan mudah terminal Majene dalam kota di Kecamatan Banggae. Selain angkutan umum, untuk bepergian atau berkeliling dalam jarak dekat, terdapat banyak becak sebagai pilihan alat transportasi.

Untuk berburu oleh-oleh khas Majene, ada beberapa sentra industri kerajinan yang bisa menjadi sasaran. Apabila ingin mencari tenun sutera khas Mandar, Anda bisa menyambangi rumah-rumah di Desa Bonde. Sementara untuk membeli miniatur sandeq, Anda bisa mendapatkannya di Kelurahan Barudahduah.

Untuk membeli aneka camilan khas Sulawesi Barat, Anda dapat mencarinya di pasar tradisional Majene. Kebanyakan camilan terbuat dari olahan pisang. Sebagai daerah yang dekat dengan pantai, Majene terkenal dengan beberapa ikan yang dapat dijadikan oleh-oleh. Anda bisa pergi ke Tempat Pelelangan Ikan yang dekat dengan pasar tradisional di Majene untuk membeli ikan terbang, ikan seribu, ikan cakalang, dan ikan tuna. Belilah ikan yang sudah diasap agar lebih awet untuk dibawa pulang.

Demikianlah artikel dari sulselpedia tentang Keindahan Pantai Dato Majene Sulawesi Barat.

Baca artikel terbaru Sulselpedia di Google News