Sulselpedia.com – Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional April 2020. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS, Suhariyanto dalam siaran persnya di BPS, Selasa (02/06/2020).
Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
Secara kumulatif, Januari–April 2020, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia mencapai 2,77 juta kunjungan atau turun 45,01 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 5,03 juta kunjungan. Jumlah kunjungan wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 1,60 juta kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 648,95 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 517,76 ribu kunjungan.
Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada April 2020 mencapai 160,04 ribu kunjungan, mengalami penurunan sebesar 87,44 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada April 2019 yang berjumlah 1,27 juta kunjungan. Selain itu, jika dibandingkan dengan Maret 2020, jumlah kunjungan wisman April 2020 juga mengalami penurunan sebesar 66,02 persen. Jumlah ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 755 kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 46,56 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 112,73 ribu kunjungan.
Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang datang melalui pintu masuk udara pada April 2020 mengalami penurunan sebesar 99,90 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Penurunan kunjungan wisman tersebut terjadi di seluruh pintu masuk udara. Persentase penurunan terendah tercatat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten sebesar 99,79 persen, diikuti Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat sebesar 99,81 persen, dan Bandara Ahmad Yani, Jawa Tengah sebesar 99,82 persen. Sementara itu, Bandara Husein Sastranegara, Jawa Barat; Bandara Adisucipto, DI Yogyakarta; Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara; Bandara Minangkabau, Sumatera Barat; Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau; Bandara Supandio, Kalimantan Barat; Bandara Hasanuddin, Sulawesi Selatan; dan Bandara Sultan Badaruddin II, Sumatera Selatan mengalami penurunan sebesar 100 persen.
Jika dibanding dengan kunjungan pada Maret 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang melalui pintu masuk udara pada April 2020 mengalami penurunan sebesar 99,69 persen. Penurunan ini terjadi di seluruh pintu masuk udara. Persentase penurunan terendah terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Banten yaitu sebesar 99,21 persen, diikuti Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat sebesar 99,49 persen, dan Bandara Juanda, Jawa Timur sebesar 99,64 persen. Sementara itu, Bandara Husein Sastranegara, Jawa Barat; Bandara Adisucipto, DI Yogyakarta; Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara; Bandara Minangkabau, Sumatera Barat; Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau; Bandara Supandio, Kalimantan Barat; Bandara Hasanuddin, Sulawesi Selatan; dan Bandara Sultan Badaruddin II, Sumatera Selatan mengalami penurunan sebesar 100 persen.
Jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk laut pada April 2020 mengalami penurunan sebesar 85,84 persen dibanding April 2019, yaitu dari 328,88 ribu kunjungan menjadi 46,56 ribu kunjungan. Penurunan ini terjadi di seluruh pintu masuk laut, kecuali Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali yang mengalami kenaikan sebesar 1,89 persen. Persentase penurunan paling kecil tercatat di Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau sebesar 99,27 persen, sedangkan Pelabuhan Tanjung Uban dan Pelabuhan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau mengalami penurunan sebesar 100 persen.
Jika dibandingkan Maret 2020, jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk laut mengalami penurunan sebesar 56,67 persen dengan persentase penurunan paling kecil di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali yang tercatat sebesar 94,73 persen. Sementara itu, Pelabuhan Tanjung Uban dan Pelabuhan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau mengalami penurunan kunjungan wisman sebesar 100 persen.
Selain itu, wisman yang berkunjung melalui pintu masuk darat pada April 2020 juga mengalami penurunan sebesar 34,96 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 173,31 ribu kunjungan menjadi 112,73 ribu kunjungan. Persentase penurunan paling kecil terjadi di pintu masuk Aruk, Kalimantan Barat sebesar 97,61 persen, diikuti pintu masuk Entikong, Kalimantan Barat sebesar 99,62 persen, sedangkan pintu masuk Jayapura, Papua; pintu masuk Atambua, Nusa Tenggara Timur; dan pintu masuk Nanga Badau, Kalimantan Barat mengalami penurunan sebesar 100 persen. Sementara itu, jika dibandingkan Maret 2020, jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk darat juga mengalami penurunan sebesar 5,88 persen.
Dari 160,04 ribu kunjungan, wisman yang datang dari wilayah Afrika memiliki persentase penurunan paling besar dibanding April 2019, yaitu sebesar 99,41 persen, sedangkan persentase penurunan paling kecil terjadi pada wisman yang datang dari wilayah Asia selain Asean, yaitu sebesar 79,41 persen. Sementara menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Timur Leste sebanyak 83,55 ribu kunjungan (52,20 persen), diikuti Malaysia 62,36 ribu kunjungan (38,96 persen), Singapura 2,14 ribu kunjungan (1,34 persen), Tiongkok 1,65 ribu kunjungan (1,03 persen), dan Filipina 1,45 ribu kunjungan (0,90 persen) .
Secara kumulatif (Januari–April 2020), wisman yang datang dari wilayah Asia selain ASEAN memiliki persentase penurunan paling tinggi, yaitu sebesar 48,58 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan wilayah Timur Tengah memiliki persentase penurunan paling kecil yaitu sebesar 31,48 persen. Sementara menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama Januari–April 2020 paling banyak berasal dari wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 546,34 ribu kunjungan (19,74 persen), diikuti Timur Leste sebanyak 360,95 ribu kunjungan (13,04 persen), Singapura 265,19 ribu kunjungan (9,58 persen), Australia 249,05 ribu kunjungan (9,00 persen), dan Tiongkok 198,29 ribu kunjungan (7,17 persen). (*)