MAKASSAR, SULSELPEDIA.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Makassar dari fraksi Partai Golkar, Abdul Wahab Tahir, menyatakan sikap pihaknya bakal memperjuangkan program Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) di tahun 2021 mendatang.
Program buah gagasan dari Dinas Sosial (Dinsos) kota Makassar tersebut dinilai sangat efektif untuk memberantas anak jalanan (Anjal), juga Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang ada di kota Makassar.
Diketahui, Anjal dan Gepeng memang menjafi fenomena yang sangat sulit diselesaikan. Pihak Dinsos sendiri mengakui, persoalan Anjal dan Gepeng merupakan fenomena lama yang belum kinjung terselesaikan hingga kini.
Kehadiran Liposos di kota Makassar tentu bisa menjadi solusi tepat bagi persoalan sosial ini. Sebab, di dalam Liposos, Anjal dan Gepengbyang terjaring tidak hanya diamankan saja, tetapi bakal diberi pendidikan keterampilan, sebagai bekal ketika mereka sudah keluar kelak.
“Kita butuh Liposos untuk menampung mereka lalu diberikan pembinaan sampai betul-betul bisa dilepas. Sehingga, ketika dia keluar, nantinya bisa berkontribusi untuk masyarakat dan tidak turun lagi turun ke jalan,” jelas kepala Dinas Sosial kota Makassar, Mukhtar Tahir.
Lebih lanjut Mukhtar mengatakan, lokasi yang dibutuhkan untuk Liposos hanya butuh area seluas empat hektar saja. Di dalamnya, nanti akan ada sejumlah fasilitas, mulai dari peralatan pelatihan, tempat wisata, sampai tempat karantina.
Sementara anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan Liposos sendiri diprediksi mencapai angka 12 miliar rupiah. Sehingga, pihaknya berencana mengusulkan pembangunan Liposos pada APBD Pokok 2021 nanti.
“Dahulu sudah diusulkan. Anggarannya Rp12 miliar. Tetapi ditolak. Lokasinya di kecamatan yang kosong, yang bisa kita pakai. Kemarin ada di Untia. Kalau di situ bisa kita pakai sekitar empat hektar. Jadi kita akan usulkan lagi di APBD pokok 2021 mendatang,” terangnya.
Menanggapi hal ini, Wahab Tahir optimis keberadaan Liposos benar-benar bisa menjadi solusi penanganan Anjal dan Gepeng.
“Kita akan memperjuangkan itu untuk APBD 2021 nanti. Kita butuh sesuatu yang lebih efektif,” ujar Ketua Komisi D DPRD kota Makassar, Sabtu (31/10/2020).
Lebih jauh Wahab menilai, Liposos sendiri merupakan gagasan kreatif dari Dinas Sosial. Sebab penanganan Anjal dan Gepeng tidak bisa dilakukan secara usang seperti srlama ini. Sehingga, strategi inovatif yang kebih humanis harus mendapat dukungan semua pihak.
“Penangannya tidak bisa seperti sekarang, yang hanya melakukan penjaringan saja. Harus ada tindak lanjutnya supaya tidak lagi menjadi Gepeng setelah terjaring petugas,” jelasnya.
“Di sana dibuatkan tempat khusus untuk diberikan pelatihan. Jadi mereka bisa punya keterampilan setelah keluar nanti. Metode ini efektif untuk menekan keberadaan anjal dan gepeng,” tutupnya. (Ws)