Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, mengatakan, program pengembangan sapi wagyu ini merupakan program jangka panjang. Menurutnya, saat ini daging wagyu yang ada di Indonesia adalah Impor dari Jepang, namun dengan dilakukannya di Gowa maka akan menjadi tempat yang baru tanpa harus mengambil dari negara lain.
“Kita sementara menggagas sebuah program jangka panjang karena daging wagyu itukan terkenal dari Jepang dan salah satu daging premium. Kenapa tidak kita mencoba untuk mengembangbiakkan di Kabupaten Gowa dan itu kita mulai hari ini,” ungkapnya.
Ia mengaku, Gowa memiliki dua tipologi yang cocok untuk melakukan pengembangan ini yakni dataran tinggi dan dataran rendah. Sehingga jika ini berjalan dengan baik maka Indonesia tepatnya di Kabupaten Gowa akan memiliki sapi wagyu yang dipercaya sebagai daging premium.
“Meskipun ini program jangka panjang tapi kita mulai dari sekarang. Mudah-mudahan nanti pada saat peresmian tempat ini pada 16 Maret 2023 mendatang bisa terlaksana dengan baik dan kedepannya kita tidak perlu mengimport daging dari Jepang cukup seluruh Indonesia datang ke Gowa membeli sapi daging wagyu,” jelasnya.
Selain penandatangan Nota Kesepahaman Pengembangan Sapi Wagyu, Pemerintah Kabupaten Gowa juga menandatangani Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Rumah Pemotongan Hewan Tamarunang Kabupaten Gowa dan Kerjasama BUMDes terkait pemeliharaan dan penjualan ternak sapi.