Sulselpedia.com – Pemutaran video menarik perhatian para peserta Launching Buku Aku, Mereka, dan Impian & Talkshow Kepenulisan yang kemarin malam memenuhi lantai 2 Cafeteria 99, Pasar Segar, Panakkukang, Makassar. Kegiatan dimulai pukul 20.00 malam pada 9 Desember 2019.
Di dalam video tersebut, mereka (anak didik Sikola Makassara) berbicara dari hati dan membuat mata berkaca-kaca.
Membantu meraih impian anak jalanan khususnya di Makassar, itulah salah satu tujuan Sri Rahmi Mahmud, penulis buku Aku, Mereka, dan Impian.
Tidak sedikit dari mereka yang tak sempat mengecap nyamannya bangku sekolah sebab keterbatasan biaya.
Buku ini 100% diinfakkan ke Sikola Mangkasara. Isi dalam buku menceritakan tentang perjalanan hidup seorang Ami yang penuh dengan tantangan namun dilawan dengan kata-kata positif dan keyakinan kepada Allah.
Video telah usai lanjut motivasi sedekah oleh Muh Nur Ramli, Lc (Alumni Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir) yang menyatakan bahwa para ulama berinstinbat, sedekah itu mampu mencegah seseorang dari musibah.
“Para ulama mengatakan bahwasanya apa pun hajatmu mau menikah, ini itu, maka bersedekahlah. Karena sedekah adalah pemberian yg pasti akan dibalas oleh Allah SWT. Hakikatnya kebaikan mensedekahkan apa yang kalian cintai,” ungkap Nur (Alumni Pondok Pesantren Hj Haniah, Maros).
Pemeran utama acara ini sering disapa Sabum Ami oleh anak didiknya di Sikola Mangkasara.
Lahir di Ujung Pandang, 30 April, hobinya sering membawa pulang piala di bidang olahraga khususnya bela diri. Memegang prinsip ‘Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling banyak manfaatnya bagi manusia yang lain’ & ‘Hidup adalah belajar untuk selalu menjadi yang terbaik.
Dea Na Dyah selaku MC menyebut Ami sebagai salah satu perempuan hebat di Makassar.
Ami menanggapi pernyataan tersebut.
“Saya itu tidak hebat, yang hebat itu Allah, saya cuma dimudahkan oleh Allah untuk berkarya. semoga bisa menjadi inspirasi semua orang senantiasa menebar manfaat untuk semua orang,” ucap Coach Mabello Indonesia, Ami.
“Dengan banyak membaca kita mampu menulis, suka baca buku motivasi,” lanjut Ami (Penulis Buku Panduan Bela Diri Praktis untuk Perempuan).
Ami, Wasit terbaik di penyelenggaraan Universal Taekondo Indonesia Tingkat Nasional tahun 2012 menyatakan hambatannya dalam menulis buku ke dua ini.
“Hambatan terbesar itu diri sendiri, tetapi kawan terbaik juga diri sendiri, tambah Ami.
Moderator Suci Muslimah bertanya alasan penulis untuk menulis dan siapa yang paling menginspirasinya menulis.
“Saya ingin bermanfaat melalui tulisan. Imam Al-Ghazali mengatakan kalau kamu bukan anak raja, bukan anak ulama besar, maka menulislah. Saya suka guru saya sendiri, Ary Ginanjar, Pendiri ESQ,” tutur Ami (Direktur Eksekutif Lembaga Pemberdayaan Potensi dan Kreativitas Anak @mangkasarasikola).
Di akhir acara MC memanggil Pimpinan Redaksi Penerbit MIB Indonesia untuk memotivasi peserta untuk menulis.
“Pramuedya Anantatoer pernah berkata, ‘Menulis adalah kerja-kerja keabadian’, nah kak Ami menambah, ‘Menulis adalah kerja-kerja keabadian juga kerja-kerja sedekah,” tutur Aurora Rahmah yang juga merupakan Editor Penerbit MIB Indonesia.
Penulis: Azimah Nahl (Anggota Komunitas Pecandu Aksara)