Sulselpedia.com – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah berharap agar infrastruktur yang ada di Kabupaten Jeneponto dapat selesai sesegara mungkin agar dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan. Termasuk Bendungan Kelara serta Bendungan Karalloe. Dengan potensi infrastruktur yang ada dapat menjadikan Jeneponto sebagai lumbung energi dan lumbung pangan.
“Apalagi kalau nanti Kelara selesai, itu puluhan ribu hektare lahan bisa diairi,” kata Nurdin Abdullah di Rumah Jabatan Bupati Jeneponto, Rabu, 6 Januari 2021.
“Saya berharap Presiden datang ke Jeneponto untuk datang meresmikan berbagai proyek strategis kita. Apalagi memang kalau Kelara ini Bapak Presiden bisa meresmikan, karena ini salah satu yang bisa mendorong kesejahteraan di Jeneponto,” imbuhnya.
Potensi yang dimiliki Jeneponto sebagai lumbung energi yang dapat menjadikan kabupaten ini sebagai pusat smelter yang merupakan fasilitas pengolahan hasil tambang. Sumber energinya berasal dari tenaga bayu (angin). PLTB Jeneponto memiliki kapasitas 72 MW. Serta berbagai potensi energi lainnya yang dapat dimaksimalkan.
“Dari seluruh daerah di Sulsel, Jeneponto ini potensi anginnya paling tinggi. Paling berkualitas. Jadi hampir semua investor yang datang ke saya menyampaikan itu. Jadi saya kira salah satu syarat untuk mendirikan industri itu adalah listrik,” jelasnya.
Tambahnya, potensi lain adalah sektor pariwisata. Jeneponto memiliki pantai indah dan cantik.
Dalam kunjungan kerja ini, Nurdin juga melakukan kunjungan ke ruas jalan di Desa Kalimporo dan Desa Pallantikang, Kecamatan Bangkala ini merupakan dua akses jalan yang dibangun daru bantuan keuangan daerah.
Pemkab Jeneponto juga menyampaikan beberapa usulan pembangunan infrastruktu seperti akses jalan, irigasi jaringan tersier dan pembangunan tanggul.
Nurdin menjelaskan dari usulan yang ada, Pemprov akan melihat yang mana dapat menjadi prioritas sesuai dengan kondisi keuangan. Menurut Nurdin yang mendesak adalah Pembangunan Pasar Turatea sebesar Rp20 miliar. Serta peningkatan jalan dan pembangunan pedesterian jalan sebesa Rp 36 miliar.
“Jadi total Rp56 miliar. Mungkin itu dulu prioritas. Yang lain kita akan melihat anggaran. Minggu depan insyaallah SK-nya akan kita kirim. Mudah-mudahan ada sisa anggaran lagi kita masukkan irigasi tersier,” pungkasnya.(*)