Wagub Sulsel: Pendamping PKH adalah Pekerjaan Kemanusiaan

Foto: Dok/Humas

Sulselpedia.com – Sekitar 300 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) mengikuti Jambore SDM PKH III, di Pantai Bira, Kabupaten Bulukumba, Jumat, 20 November 2020. Peserta jambore adalah Koordinator PKH Sulawesi Selatan (Sulsel) Wilayah III dari Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar.

Didampingi Bupati Bulukumba, A. Sukri Sappewali, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menghadiri acara tersebut. Iapun memberikan motivasi kepada para pendamping PKH dari wilayah Selatan Sulsel ini.

Andi Sudirman menyampaikan, kehadirannya ini sebagai bentuk apresiasi dan semangat bagi pendamping PKH.

“Bagi saya ini suatu hal yang beda. Tidak lain, karena kita tidak bisa dihindarkan oleh pekerjaan persoalan kemanusiaan,” katanya.

Baginya, para pendamping PKH ini adalah pekerjaan yang mulia. Karena memberikan pendampingan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Kementerian Sosial itu.

“Pekerjaan kalian sangat mulia. Kalian pejuang terdepan untuk melihat (mendata dan mendampingi) masyarakat kurang mampu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tingkat Kesembuhan Pasien di Duta Covid-19 Sulsel Meningkat 94.70%

Ia pun mengaku, akan selalu hadir untuk membantu koordinator dan pendamping PKH. Dirinya pun mengajak untuk selalu membangun komunikasi yang baik, bahkan mengajak mengunjungi Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulsel.

“Apa yang saya bisa sebagai Wakil Gubernur dan untuk Sulsel, manfaatkan saya, apa yang bisa saya bantu. Potensi (aset Pemprov) bisa digunakan pakai saja, saya hanya bekerja profesional, tidak akan menggunakan untuk kepentingan politik. Syaratnya, untuk kepentingan orang banyak dan untuk masyarakat yang membutuhkan,” bebernya.

Baca Juga :  ABDSI-AKUMANDIRI Hadirkan UMKM Sulsel pada Gelaran Harnas Bandung

Ia mengingatkan, sebagai pendamping PKH, ini menjadi pembelajaran dan motivasi untuk menumbuhkan jiwa kemanusiaan.

Wagub Sulsel yang dikenal tinggi jiwa kemanusiaannya ini, menyampaikan prinsipnya. Bahwa terkadang setiap orang, ada radikal dalam dirinya. “Untuk menjauhkan itu, maka harus dekatkan dengan pemahaman Al-Qur’an,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bulukumba, A Sukri Sappewali, memberikan arahan untuk bekerja maksimal serta meningkatkan solidaritas. 

(Humas)

Baca artikel terbaru Sulselpedia di Google News