Sulselpedia.com – Bagi sebagian masyarakat, pandemi juga tak menghalangi mereka untuk melakukan perjalanan antarkota, bahkan antarprovinsi, termasuk antarpulau.
Direktur Teknologi XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan hal itu terlihat dari kenaikan trafik yang terjadi di sejumlah wilayah yang selama ini menjadi tujuan rutin perjalanan masyarakat saat libur Panjang, baik Natal dan Tahun Baru maupun Lebaran. Sebaliknya, trafik di wilayah Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya mengalami penurunan.
Selain itu, naik dan turunnya trafik berdasarkan wilayah kemungkinan juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam membatasi pergerakan warga dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
“Pada masa liburan akhir tahun kali ini, trafik layanan di jaringan XL Axiata meningkat hanya di sebagian kecil provinsi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Itu pun kenaikannya juga tidak setinggi biasanya,” imbuh Gede.
Kenaikan trafik XL Axiata secara rata-rata wilayah Sulawesi selama periode Natal dan Tahun Baru 2021 menunjukkan hanya terjadi di Sulawesi Tenggara, yaitu sebesar 13 %, dan Sulawesi Utara 12 %.
Wilayah tujuan wisata popular di Sulawesi yang biasanya mengalami kenaikan trafik signifikan, tahun ini justru tidak terlihat mengalami kenaikan di banding hari biasa.
Berdasarkan kota/kabupaten, kenaikan trafik tertinggi terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow yang naik 40% berada di Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Bone Bolango 39% berada di Provinsi Gorontalo.
Kemudian di Kabupaten Buton Tengah 38% dan Kabupaten Kolaka Utara 32%, keduanya masuk Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sementara itu jika dilihat berdasarkan lokasi-lokasi yang identik dengan keramaian, kenaikan trafik yang terjadi di tahun ini tidak setinggi di tahun-tahun sebelumnya.
“Adanya pembatasan pengunjung dan himbauan untuk tidak bepergian kemungkinan telah berdampak pada tidak terjadinya keramaian di lokasi-lokasi tersebut,” tuturnya.
Kenaikan trafik di area bandara yang tertinggi terjadi di Bandara Sultan Hasanudin Makassar sebesar lebih dari 2.250%, serta Bandara Haluleo Kendari 20%.(*)