SULSELPEDIA – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kota Makassar.
Sunarty Hafid, Sekretaris Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Rappocini, wafat pada Senin, 7 April 2025, sekitar pukul 12.30 WITA di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Almarhumah meninggalkan seorang suami dan dua putri tercinta. Kepergiannya yang mendadak mengejutkan banyak pihak, terutama rekan-rekan seperjuangannya di partai.
Jenazah sempat disemayamkan di rumah duka di Jalan Rappocini Raya Lorong 11 B, sebelum diberangkatkan ke kampung halamannya di Desa Carawali, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), untuk dimakamkan.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan, Rudy Pieter Goni, menjadi salah satu pelayat pertama yang hadir. Dengan mata berkaca-kaca, Rudy—yang akrab disapa RPG—bahkan ikut mengangkat keranda jenazah almarhumah.
“Beliau orang baik, Srikandi Banteng yang tangguh dan penuh tanggung jawab,” ucapnya dengan nada haru.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Makassar, Andi Suhada Sappaile, mengenang Sunarty sebagai figur perempuan bersahaja yang selalu aktif dan hadir dalam setiap kegiatan partai.
“Banteng Makassar kehilangan sosok perempuan tangguh. Almarhumah dikenal sombere, mudah bergaul, dan selalu siap membantu. Bahkan beliau menjadi inisiator kegiatan Family Gathering di Malino, usai penanaman pohon dalam rangka HUT PDI Perjuangan,” kenangnya.

Ratusan kader dan simpatisan PDI Perjuangan memadati rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir. Tak sedikit yang turut mengantar jenazah hingga ke peristirahatan terakhirnya di Sidrap. Suasana haru menyelimuti sepanjang prosesi.
Puluhan karangan bunga tampak berjajar di sekitar rumah duka, datang dari para tokoh nasional seperti Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel H. Ridwan A. Wittiri, serta kolega dan kerabat lainnya.
Pimpinan dan redaksi Suara Perjuangan Makassar juga menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Sunarty.
“Selamat jalan teman seperjuangan. Doa terbaik kami menyertaimu,” demikian kutipan pernyataan resmi mereka.
Selamat jalan, Srikandi Banteng. Namamu akan tetap hidup dalam semangat juang dan dedikasi yang telah kau tinggalkan.(**)