Sulselpedia.com – STIE Nobel Indonesia kembali menambah dosen dengan kualifikasi Doktor (S3) atas nama Fitriany.
Fitriany mendapatkan gelarnya setelah berhasil mempertahankan disertasi dengan judul Analisis Keunggulan Bersaing dan Kinerja Bisnis UMKM Pada GoFood di Makassar.
Tim penguji yang dipimpin oleh Dekan FEB Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Rahman Kadir, SE, M.Si bersama Promotor – Prof. Dr. Nurdin Brasit, SE., M.Si serta tim penguji lainnya, yakni Prof. Dr. Idayanti Nursyamsi, SE., M.Si, Dr. Nuraeni Kadir, SE. M.Si., Sumaryo, SE., M.Si., Ph.D., Prof. Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si., Prof. Dra. Dian AS Parawansa, SE., M.Si., Ph.D. dan Dr. Jumidah Maming., SE. M.Si.
Saat ini STIE Nobel Indonesia memiliki 84 orang dosen tetap. 43 orang diantaranya berkualifikasi Doktor.
Berdasarkan hal tersebut, STIE Nobel Indonesia menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) peringkat I yang memiliki rasio dosen berkualifikasi doktor sekaligus menjadi PTS terbaik I kategori Sekolah Tinggi di Sulawesi (Klasterisasi PT Tahun 2020).
Salah satu program strategis STIE Nobel Indonesia dalam meningkatkan kualitas lulusan adalah melalui peningkatan kualifikasi dosen.
Oleh sebab itu, setiap dosen didorong untuk melanjutkan studi pada program Doktor. Saat ini terdapat 14 orang dosen yang sedang mengikuti studi lanjut S3 di beberapa PT di Indonesia.
Ditargetkan pada 2025, 85 persen dosen STIE Nobel Indonesia sudah berkualifikasi Doktor (S3). Untuk mendukung program tersebut, pihak institusi menyediakan dana pendukung selain beasiswa yang diberikan dari pemerintah.(*)