Sulselpedia.com – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel Indonesia Makassar menyepakati kerjasama dengan PT. Sulsel Citra Indonesia (Perseroda), di bidang peningkatan kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak, yang berlangsung di kampus STIE Nobel, jalan Sultan Alauddin nomor 212 Makassar, Senin (18/1).
MoU ini ditandatangani langsung oleh Ketua STIE Nobel Indoneaia, Dr. H. Mashur Razak, S.E., M.M. bersama Direktur Utama PT. Sulsel Citra Indonesia (Perseroda), H.M. Taufik Fachruddin, M.M.
“MoU ini dilakukan dalam rangka membangun jejaring, guna meningkatkan kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni di bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat,” ujar Mashur Razak.
“Oleh karena itu, hari ini kita melakukan penandatanganan Mou Kerjasama dengan PT. Sulsel Citra Indonesia (Perseroda),” lanjutnya.
Lebih jauh Mashur Razak mengatakan, sebagai perguruan tinggi bisnis yang bertujuan untuk melahirkan entrepreneur baru, maka STIE Nobel membutuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak sebagai mitra.
Harapan ini mendapat respon cepat dan baik dari Direktur Utama (Dirut) PT. Sulsel Citra Indonesia (Perseroda). Hasilnya, kerjasama kedua pihak berhasil dilakukan.
STIE Nobel sendiri dalam klaster pemeringkatan Kementerian Pendidikan pada tahun 2020 untuk wilayah IX berada pada posisi ketiga, serta memiliki rasio tenaga pengajar berkualifikasi S3 tertinggi.
Jumlah dosen bergelar doktor di lingkup STIE Nobel sebanyak 43 orang dengan berbagai latar belakang kompetensi sebagai praktisi bisnis dan akademisi.
“Kualitas dan kompetensi sumber daya yang kami miliki dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kinerja, baik STIE Nobel maupun PT. Sulsel Citra Indonesia (Perseroda),” jelasnya.
Sementara Dirut PT. Sulsel Citra Indonesia (Perseroda), Taufik Fachruddin, menyambut baik kesepakatan kerjasama tersebut. Ia mengaku telah mendapatkan arahan dari Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, terkait arah pengembangan Perseroda di Sulawesi Selatan.
Dengan begitu, Taufik menjelaskan bahwa dalam rangka pengembangan Perseroda, dibutuhkan kerjasama dengan perguruan tinggi dan salah satu yang relevan adalah STIE Nobel. Sebab, selama ini Nobel fokus pada pengembangan entrepreneur.
“Salah satu hal yang membuat kami memilih kerjasama dengan STIE Nobel Indonesia, karena ini akan membantu penyusunan kajian akademis atau studi kelayakan bisnis,” ujar Taufik.
“Hal inilah yang dapat digunakan oleh Perseroda dalam mendirikam unit usaha kedepannya,” tutupnya. (*)