SULSELPEDIA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memastikan akan menggelar Muktamar usai Hari Raya Idulfitri mendatang.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Amir Uskara, mengungkapkan bahwa lokasi Muktamar telah ditetapkan di Bali. Namun, terkait tanggal pelaksanaan, pihaknya masih mempertimbangkan waktu yang tepat.
“Kalau persoalan waktu, kita masih mencari waktu yang pas,” imbuhnya.
Dalam muktamar itu, sejumlah nama dari kalangan eksternal telah mencuat sebagai kandidat.
Di antaranya mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, hingga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Dr. Hamdan Zoelva.
Dari internal PPP, nama mantan Sekjen PPP Arsul Sani yang kini menjabat sebagai hakim Mahkamah Konstitusi serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjadi sorotan.
Selain itu, sejumlah tokoh dari eksponen partai fusi 1973 juga mencuat. Di antaranya Husnan Bey Fananie dari Parmusi, Achmad Farial dari Sarikat Islam (SI), serta Anwar Sanusi dari Persatuan Tarbiyah Indonesia (Perti). Nama Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani, Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi, dan Anies Baswedan juga disebut-sebut.
Sebelumnya, Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, mengatakan bahwa Muktamar kemungkinan besar akan diselenggarakan pada akhir April atau awal Mei.
“Lebaran itu sekitar bulan April. Jadi mungkin setelah itu, bisa di akhir April atau awal Mei. Nanti akan disesuaikan karena Muktamar membutuhkan banyak persiapan,” ujar Mardiono.
Meski nama Amir Uskara disebut-sebut sebagai kandidat potensial, mantan Ketua Fraksi PPP DPR RI tersebut memilih merendah dan enggan berspekulasi lebih jauh.
Dengan semakin banyaknya tokoh yang berminat mengikuti Muktamar, ajang ini diprediksi akan menjadi momentum penting bagi PPP untuk menentukan arah dan masa depan partai.(**)
