Sulselpedia.com – Keluarga besar Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insantama Makassar menggelar Halal bi Halal secara virtual, Sabtu (6/6) melalui media zoom. Halal bi Halal ini digelar dalam rangka merajut ukhuwah, mengokohkan tali persaudaraan, serta meraih berkah Syawal 1441 H.
Kegiatan Halal bi Halal diikuti keluarga besar SDIT Insantama Makassar dari unsur pengurus Yayasan, Kepala sekolah, guru dan staf serta seluruh orang tua siswa. Acara ini diisi dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an, Sambutan Ketua Yayasan, persembahan sholawat Nabi, paparan materi, tanya jawab dan pembacaan doa.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Smart Insan Utama (Yasintama) Bahrul ulum Ilham mengatakan, meskipun silaturrahmi bulan Syawal melalui tatap muka virtual, tidaklah mengurangi nilai keberkahan silaturahmi.
Kegiatan Halal bi Halal virtual ini mengambil tema “Rajut Silaturrahim Sekolah bersama Ayah dan Bunda di Masa Pandemi Covid-19”. Hadir membawakan materi DR Firman Menne,SE, Msi,Ak,CA selaku pengurus Yayasan Smar Insan Utama, DR Eng.Ahmad Taufik,ST,MT mewakili Forum Silaturrahmi Orang Tua Siswa (FOSIS) Insantama Makassar dan DR. Ir. H.M. Rahmat Kurnia, M.Si dari Yayasan Insan Cendekia Bogor.
Dalam paparannya, Firman Menne membahas keutamaan Halal bi Halal, seraya megtuip hadits Nabi “Falyatahallalhu, maka mintalah halal kepadanya”, yaitu segera meminta halal kepada saudara kita atas segala barang, tindakan, perilaku, atau ucapan yang tidak berkenan kepada sesama saudara kita.
Adapun Ahmad Taufik mengupas peran orang tua mencetak generasi rabbani. Dikatakannya, membangun sekolah dan SDM-nya perlu ada kerjasama dua belah pihak (guru-walimurid), karena cita-cita memiliki generasi yang sholeh-sholehah tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tapi orangtua juga harus memiliki tanggung jawab yang sama, kalau investasi seorang pendidik di akhirat dari ilmu yang diberikan, sedang orangtua investasi akhiratnya adalah terbina dan terciptanya anak-anak yang sholeh.
Sesi terakhir dibawakan DR. Ir. H.M. Rahmat Kurnia, M.Si yang membahas internalisasi Keinsatamaan mewujudkan geerasi cinta Rasul. Beliau memaparkan konsep SDIT Insantama yang melaksanakan pendidikan dasar berbasis Islam yang memadukan aspek pembentukan kepribadian Islam, dasar-dasar penguasaan tsaqofah Islam dan sains teknologi, dalam suasana pendidikan religius, didukung peran serta orangtua dan masyarakat. (*)