SULSELPEDIA – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Wilayah Sulawesi akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pada 10–11 Oktober 2025. Kegiatan tersebut akan dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wakil Menteri Dalam Negeri, para gubernur se-Sulawesi, serta bupati dan wali kota se-Sulawesi Selatan.
Rakor ini juga akan diikuti oleh seluruh Majelis Wilayah dan Majelis Daerah KAHMI dari berbagai provinsi di Pulau Sulawesi. Agenda tersebut menjadi momentum penting bagi KAHMI dalam memperkuat konsolidasi organisasi dan mempertegas peran strategisnya dalam pembangunan nasional.
Dalam konteks pembangunan yang terus bergerak dinamis, KAHMI memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan bangsa. Sebagai wadah alumni Himpunan Mahasiswa Islam dari beragam profesi dan latar belakang, KAHMI diharapkan mampu menjadi penggerak gagasan progresif di tingkat regional maupun nasional.
Koordinator Presidium KAHMI Wilayah Sulawesi menyampaikan bahwa urgensi rapat koordinasi kali ini mencakup tiga hal pokok.
Pertama, konsolidasi organisasi, guna memperkuat struktur kelembagaan KAHMI di seluruh level dan memastikan kesinambungan program di setiap daerah. Kedua, sinkronisasi program dan gagasan strategis, agar seluruh kegiatan KAHMI di wilayah Sulawesi sejalan dengan kebijakan nasional organisasi serta mampu menjawab kebutuhan masyarakat daerah. Ketiga, penguatan peran intelektual dan sosial, dengan mendorong lahirnya gagasan pembangunan yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berpihak pada kemajuan umat serta bangsa.
Dengan mengusung semangat “Konsolidasi KAHMI untuk Indonesia Maju” dan tema “Sinergi KAHMI untuk Sulawesi Maju dan Indonesia Emas 2045,” kegiatan ini diharapkan melahirkan langkah konkret dan jejaring kolaboratif lintas sektor.
Rapat koordinasi ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi juga ruang strategis untuk memperbarui semangat keislaman, keindonesiaan, dan kealumnian dalam bingkai solidaritas dan pengabdian. KAHMI Wilayah Sulawesi diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan serta pusat gagasan progresif bagi generasi muda dalam membangun peradaban yang berkeadilan dan bermartabat.(**)