Sulselpedia.com – Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, menggelar rapat terbatas mengenai persiapan imunisasi Covid-19 di markas pusat PMI bersama dengan jajaran Pengurus, Kepala Delegasi IFRC Indonesia dan sekjen IFRC di Geneva melalui telekonferen, Rabu(10/06).
Rapat ini juga berkaitan dengan mitigasi yang dilakukan PMI terkait dengan Covid-19. Diskusi ini mengawali conference call Sekjen Federasi Perhimpunan Palang Merah Internasional (IFRC) dengan pimpinan perhimpunan palang merah sedunia yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat untuk membahas tentang 3 hal utama :
(1) Pernyataan bersama tentang kebutuhan mendesak untuk memulai kembali kegiatan imunisasi rutin yang terdampak karena adanya pandemic Covid19,
(2) Operasionalisasi peluncuran layanan vaksinasi oleh IFRC dan jejaring dengan menggunakan strategi yang disesuaikan untuk memastikan vaksin disampaikan dengan cara yang aman, terutama di komunitas yang paling rentan dan
(3) Pengembangan kampanye global untuk mengadvokasi akses imunisasi dan mendukung peluncuran vaksin COVID-19 ketika tersedia.
Siaran pers baru-baru ini dari WHO-UNICEF-GAVI menyoroti bahwa setidaknya 80.000.000 anak di bawah usia satu tahun di 68 negara, berada pada peningkatan risiko penyakit seperti Difteri, campak dan polio sebagai dampak pandemic COVID-19 yang mengganggu upaya vaksinasi rutin dan kampanye imunisasi.
Jumlah ini mengkhawatirkan dan mengarah pada dampak sekunder yang menghancurkan pandemi. Hal ini mendapat tanggapan dari Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) di Geneva untuk mendukung secara luas imunisasi rutin dan kampanye vaksinasi sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit dan layanan kesehatan.
Sejalan dengan hal tersebut, JK mengatakan dalam penanganan Covid-19, selain upaya mitigasi diperlukan juga upaya untuk melakukan imunisasi kepada masyarakat.
“PMI memiliki Relawan sampai tingkat bawah untuk melakukan kampanye imunisasi yang tentunya dengan koordinasi dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan harus dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan dari Covid-19.“ Jelas JK.
Lebih lanjut JK mengatakan, “Dengan dukungan IFRC PMI siap untuk memobilisasi relawan dan mengimplementasikan kegiatan ini. nanti kita juga butuh dukungan dan panduan pelatihan dan pembekalan kepada relawan yang akan bertugas serta berkoordinasi dengan pihak lain serta sistem untuk mempermudah kerja di lapangan.” Jelas JK.
Selain dari kapasitas yang dimiliki oleh PMI, tetap diperlukan koordinasi terkait dengan penyebaran wabah Covid-19, dikarenakan apabila masyarakat atau pasien yang akan diimunisasi pernah terkena Covid-19, perlu dilakukan upaya lebih lanjut.
Sebelumnya PMI pernah bekerjasama dengan Federasi Palang Merah Internasional dan Palang Merah Amerika dan membantu program Nasional Pemerintah Indonesia dalam kampanye pelaksanaan Imunisasi Campak Rubella atau measles rubella (MR), dengan memobilisasi 1.961 relawan PMI dan relawan masyarakat untuk menjangkau kelompok masyarakat secara langsung dengan melakukan kampanye dan membantu untuk menjangkau anak jalanan yang belum mendapatkan vaksinasi.(rls)