SULSELPEDIA – Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT KUMKM) Sulsel bersama Badan Standarisasi Nasional (BSN) wilayah Sulsel berkomitmen terus mendorong pelaku usaha yang ada di Sulawesi Selatan untuk berdaya saing melalui pemenuhan standarisasi produknya.
Komitmen itu ditunjukkan melalui kegiatan sosialisasi program Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) Bina UMK bagi pelaku usaha, yang digelar di aula kantor PLUT pada Rabu (14/5/2025).
100 pelaku usaha hadir secara offline dan ada ratusan pelaku usaha lainnya hadir secara daring yang berasal dari berbagai daerah khususnya di wilayah kawasan timur Indonesia.
Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Nur Hidayati dalam sambutannya menegaskan bahwa BSN akan terus berkomitmen membangun sinergitas dan kolaborasi untuk memastikan pelaku usaha terus maju dan berdaya saing, khususnya dalam memenuhi ketentuan berkaitan dengan standarisasi.
“BSN berkomitmen untuk mendorong pelaku usaha kita untuk bisa berstandarisasi sehingga bisa bersaing di pasar, tidak hanya di regional tetapi juga di tingkat nasional bahkan sampai bersaing di pasar internasional,” jelasnya.
Sementara Kepala PLUT KUMKM Sulsel, Iffah Rafidah Djaffar menyampaikan, kolaborasi antara PLUT dengan BSN adalah bentuk komiten dari Pemprov Sulsel untuk terus mendorong daya saing pelaku usaha di tengah isu efisiensi dan segala macamnya.
Namun masih tetap bisa membangun model – model kolaborasi untuk tetap membantu pelaku usaha melakukan aktivitas khususnya berkaitan dengan pemenuhan standarisasi produk.
“Standarisasi SNI ini penting karena dapat meningkatkan daya unggul kemudian trust atau kepercayaan di masyarakat juga baik, PLUT selalu berkomitmen untuk bisa mendorong memastikan pelaku usaha itu bisa naik kelas karena PLUT adalah rumah seluruh pelaku UMKM yang ada di Sulsel,” tuturnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang expert dibidangnya, yaitu kepala Kantor BSN Sulsel, Ahmad Hawari yang membahas bagaimana program SNI Bina UMK dan SNI reguler.
Kemudian ada Bachtiar Baso sebagai Ketua Asosiasi Industri UMKM Sulsel yang membahas tentang bagaimana pentingnya legalitas bagi pelaku usaha khususnya berkaitan dengan perizinan berbasis resiko.
Selanjutnya Siti Nursamsuria selaku Fasilitator Nasional Keamanan Pangan, membahas tentang ijin edar produk dan ditutup dengan succes story dari salah satu UKM yang sudah mendapat fasilitas SNI dari BSN, Sumarni.
Program ini diharapkan bisa membantu pelaku UMKM untuk dapat mendorong peningkatan kualitas usaha mereka sehingga bisa mengakses pasar yang lebih luas baik itu regional maupun secara global. (*)