Perputaran Uang Dimasa Pilkada Turun Rp1,5 T

Ilustrasi Bank Indonesia

Sulselpedia.com – Bank Indonesia (BI) perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat bahwa perputaran uang dimasa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 menurun Rp1,5 triliun per November jika dibandingkan tahun 2019 lalu.

Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sulsel, Endang Kurnia Saputra mengatakan bahwa pilkada serentak yang dilakukan di berbagai daerah, termasuk di wilayah Sulsel sendiri ternyata tidak memberikan pengaruh terhadap perputaran uang. Justru lebih menurun karena diperhadapkan dengan kondisi pandemi covid-19.

“Malah turun. Pilkada tidak berpengaruh kepada perputaran uang di Sulawesi Selatan. Dibandingkan dengan November 2019, outflow uang tunai dari BI pada bulan November 2020 turun Rp1,5 triliun karena pandemi. Banyak PHK, ekonomi melambat,” ujar Endang saat dikonfirmasi awak Radar Makassar.

Meski aktivitas pilkada dilakukan dengan berbagai kampanye, namun, kata dia tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Kondisinya berbeda dengan pilkada sebelumnya sebab aktivitas kampanye dilakukan secara terbatas.

Baca Juga :  Survei SSI: 63,13 Persen Masyarakat Sulsel Puas dengan Kepemimpinan Nurdin Abdullah – Andi Sudirman Sulaiman

“Tidak ada pengaruhnya karena memang aktivitas dilakukan secara terbatas (daring). Jadi dampaknya terhadap ekonomi riil tidak sebesar Pilkada sebelum-sebelumnya,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel, Latunreng menilai bahwa pengaruh pilkada terhadap perputaran uang di Sulsel tidak berjalan dengan normal. Dalam artian bahwa hanya berdampak pada sektor tertentu saja.

Baca Juga :  BI Kembali Turunkan Bunga Acuan, Ini Alasannya

“Kalau pilkada ini kita tidak bisa harap normal. Rapat di hotel dilarang, berkerumunan dilarang, ujung-ujungnya tidak bisa menunjang daya beli. Bisa saja berdampak tapi tidak semua sektor, palingan kaos saja dan kebutuhan kampanye yang lain,” terang Latunreng.(*)

Baca artikel terbaru Sulselpedia di Google News