Sulselpedia.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang menggelar rapat evaluasi pelaksanaan program pendampingan gizi “Gammara’Na”. Evaluasi dilaksanakan dalam rangka percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Enrekang.
Gerakan Masyarakat Mencegah Stunting singkatan dari Gammara’Na merupakan program inovasi Sulsel menekan stunting dengan menghadirkan pendamping gizi di wilayah lokus.
“Program unggulan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dalam mempercepat penurunan stunting dengan menghadirkan 70 tenaga pendamping gizi dan konselor stunting yang ditempatkan di desa lokus di Kabupaten Enrekang dan Bone yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” kata Kabid Kesmas Dinkes Sulsel, Husni Thamrin, Senin, 19 Oktober 2020.
Menurut Husni, hadirnya pendamping gizi dan konselor sangat berpengaruh dalam menekan stunting dengan pendekatan berbagai program spesifik untuk ibu hamil dan Baduta.
“Program spesifik menekan stunting dengan pemberian kapsul daun kelor, suplemen multivitamin bagi ibu hamil, PMT Balita, PMT Ibu Hamil dan Multivitamin Taburia untuk 1.000 HPK,” jelasnya.
Terpisah, Prof Arlin Adam, berharap, pendamping gizi bisa memberikan stimulasi peran stakeholder di desa, supaya tujuan pendampingannya mencapai sasaran. Stunting ini mesti diselesaikan dengan bersama-sama.
“Kunci keberhasilan dengan langkah awal pelibatan stakeholder yang dilakukan dengan cara pemetaan berdasarakan kepentingan dan pengaruh yang dimiliki tingkat desa sehingga memiliki kepentingan dan penekanan stunting bisa tercapai,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang, Sutrisno, mengucapkan terimakasih karena Gubernur Sulsel telah membantu dalam menuntaskan stunting.
“Kami yakin dan percaya jika sama-sama bekerjasama, kita mampu menekan stunting, apalagi dengan kehadiran para pendamping gizi,” ujarnya. (*)
Sumber: Humas sulsel