Sulselpedia.com – Debat kandidat kedua Pilwali Makassar 2020 baru saja usai digelar. Semua paslon sudah menyampaikan gagasan dengan baik dan menjawab semua pertanyaan dengan lugas.
Adu gagasan tersaji dengan baik dan menarik. Program unggulan dan metode mewujudkan program masing-masing kandidat sudah dijelaskan dengan tuntas di debat kali ini.
Dalam debat kedua yang berlangsung di iNews tv, gedung MNC Group, Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2020) ini mengusung tema “Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, Penataan Kawasan Perkotaan dan Ekonomi”.
Menanggapi performa empat kandidat, pengamat politik Universitas Hasanuddin, Ali Armunanto, menilai pasangan dengan nomor urut 4, Irman Yasin Limpo – Andi Zunnun Armin NH patut didapuk sebagai yang terbaik.
Menurut Ali, paslon berjargon IMUN tersebut memberikan kejutan di debat kedua ini. Sebab, IMUN mampu memberikan perfirma diluar dugaan jika dibandingkan debat pertama.
“Penampilan paslon hari ini saya rasa lebih baik dari sebelumnya, bahkan paslon nomor 4 secara mengejutkan menunjukkan performa yang luar biasa. Setiap paslon mampu mengelaborasi ide dan gagasan dengan baik melalui pertanyaan yang disampaikan panelis,” buka Ali.
“Debat yang elegan dan bebrkualitas justru dipertontonkan oleh paslon 4 dengan gagasan dan idenya yang brillian, juga argumen yang konsisten dalam menjawab setiap pertanyaan,” lanjutnya kepada Sulselpedia.com, Selasa (24/11/2020) malam.
Lebih lanjut Ali memberikan apresiasi kepada paslon nomor 4, khususnya kepada Irman Ysin Limpo. Sebab, menurut Ali, paslon nomor urut 4 mampu menyajikan performa yang di luar prediksi, baik dari segi penguasaan materi ataupun efektifitas waktu.
“Saya memberi pujian pada penguasaan terhadap materi debat yang dipertunjukkan oleh paslon 4, khususnya IYL,” jelasnya.
Lebih jauh Ali memberikan penilaiannya terkait penampilan semua paslon. Menurutnya, setelah paslon nomor 4 yang layak diunggulkan, kekompakan pasangan Syamsu Rizal – Fadli Ananda juga tidak bisa dikesampingkan.
Selain itu, Ali juga mengaku menemukan perfirma baik yang diperlihatkan oleh Fatmawati Rusdi. Menurutnya, Fatma jauh lebih baik dari debat perdana berkat kelihaian dan penguasaan panggungnya yang meningkat dari sebelumnya.
Sementara untuk paslon nomor 2, Ali memberikan catatan khusus. Sebab, paslon ini terkesan lebih cenderung menyerang lawan, sehingga kurang mampu mengelaborasikan penguasaan materinya sendiri.
“Unutuk debat kali ini, rasanya saya harus memberikan apresiasi pada performa yang ditunjukkan oleh paslon nomor 4, diikuti oleh paslon nomor 3.Apresiasi juga saya berikan pada Fatmawati Rusdi yang menunjukkan peningkatan signifikan, dimana sepanjang debat juga mampu menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan, pertanyaan, dan menanggapi dengan baik.”
“Catatan khusus saya berikan pada paslon nomor 2 yang telalu agersif menyerang lawan-lawannya, sehingga terkesan tidak mampu mengelaborasi gagasannya dengan baik,” jelas Ali.