Sulselpedia.com – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah siap mewujudkan keinginan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor ikan ke berbagai negara tujuan.
“Kemarin bapak presiden melakukan launching ekspor 133 perusahaan yang tentu dari 133 perusahaan ini dari 76 kabupaten kota dan provinsi, Sulawesi Selatan itu menyumbangkan 31 perusahaan yang ekspor,” ungkap Nurdin Abdullah dalam sambutannya, di event South Sulawesi Ekonomi Forum, Hotel Claro Makassar, Senin, 7 Desember 2020.
Seharusnya, kata Nurdin Abdullah Indonesia sebagai negara maritim bisa menjadi negara penyedia ikan terbesar dunia, tapi dengan keterbatasan kapal, alat penangkap dan skill para nelayan menjadi salah hambatan jumlah penangkapan ikan.
“Tapi satu hal yang tentu menjadi catatan kita, karena bapak Presiden belum puas dengan apa yang kita persembahkan. Satu contoh misalnya Indonesia sebagai negara kepulauan, sebagai negara maritim tapi ekspor kita masih berada di peringkat ke 13. Ini tantangan bagi kita,” tegasnya.
Begitu juga dengan potensi kopi dan caramel Sulsel harusnya menjadi penyumbang terbesar untuk ekspor, tapi rupanya kopi Indonesia ada negara yang memanfaatkan label pacingnya atas nama negara lain.
“Sebagai penghasil kopi kita berada di urutan ke 8 ekspor kita, berarti banyak kopi kita yang masuk ke sebuah negara yang pakcing menjadi produk mereka. Ini adalah tantangan kita saya kira. Caramel kalau kita tidak salah, kita punya industri yang sangat besar dan bagus tapi kita masih di rangking 22,” jelasnya.
Lewat event tersebut, Nurdin Abdullah berharap semua pihak sama-sama mendorong potensi dan kekayaan alam Sulsel betul-betul dikelola dan di ekspor.
“Saya kira ini penting saya sampaikan kepada kita semua, karena bapak presiden punya harapan besar bahwa potensi kekayaan alam kita mari kita sama-sama mendorongnya,” ungkapnya.
Selain itu, Nurdin juga, menyampaikan bagaimana strategi dan taktiknya dalam menjalankan pemerintahan dan memanjakan investor di Sulsel. Menurut Nurdin, Sulsel ini salah satu modal utamanya adalah sinergitas dan koordinasi terbangun dengan baik.
“Saya ingin sampaikan kepada Ibu Prof Miranda, Sulawesi Selatan ini Ibu Alhamdulillah. Saya 2 tahun, saya bersyukur bahwa terus membangun sinergitas, tiada hari tanpa kolaborasi dan saya rasakan betul orang yang berinvestasi di Sulsel Insyaallah tidak ada keluhan, karena betul-betul kita menjadikan Sulawesi Selatan ini sebagai provinsi ramah investasi,” urainya.
“Satu hal yang kami sampaikan. Kami menyelesaikan masalah tidak satu-satu tapi kita kolektif dan kita betul-betul selesaikan semua persoalan, saya tidak memuji tapi saya,” tutupnya.