Makassar, – Komunitas Penerima Beasiswa LPDP Angkatan 168 Nala Bumintara Menggelar Pelatihan Whatsapp for Business dan Follow-Up Pelanggan. Pelatihan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Social Project (Sospro) Pemulihan Ekonomi Nasional yg ke 3 di Makassar. Dua Kegiatan sebelumnya adalah Pelatihan Daur Ulang Sampah.
Kegiatan pelatihan diselenggarakan di Aula Kecamatan Tallo, Kota Makassar dengan peserta Masyarakat Kampung pemulung Rappokalling dan sekitarnya yang berlokasi di Kec Tallo. Pemilihan peserta ini didasari karena masyarakat ini merupakan salah satu kelompok yg paling terkena dampak pandemi Covid 19.
Bagi penerima beasiswa LPDP, melaksanakan Social Project merupakan tugas yang wajib dilaksanakan. Pemilihan project berdasarkan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat selama pandemi yaitu penurunan pendapatan karena pembatasan kegiatan di luar rumah.
Social Project ini dapat terlaksana berkat kerjasama dengan Forum Komunikasi Bank Sampah Kec Tallo, Pemerintah Kecamatan Tallo. Dan disponsori oleh Kimberly-Clark Softex, Blue Mart, dan PT Futura Energi Toraja.
Diawali dengan sambutan oleh Nursyam Syahrir selaku Koordinator Social Project di Makassar yang menjelaskan tentang garis besar kegiatan dari pelatihan daur ulang sampah di februari dan April.
Dilanjutkan sambutan dari pihak FKBS diwakili ibu Nur Aini wakil ketua, menjelaskan tentang program kewirausahaan “Serabe” (Sentra Bisnis Kecamatan) yang bisa diikuti oleh pelaku usaha utamanya peserta pelatihan Sospro Nala di Kecamatan Tallo.
“Bila bergabung dengan Serabe Kecamatan Tallo maka mendapatkan materi yang sedikit berbeda. Biasanya kalau di pelatihan-pelatihan di dinas atau yang lain maka yang diajarkan adalah, pemasaran, pengemasan, desain, fotografi. Tapi tidak mendapatkan kelas-kelas motivasi. Selain materi itu juga, kami melakukan juga M3 (Monitoring, Motivasi, Meeting),” pungkasnya Ibu Nur Aini.
Setelah sesi sambutan dilanjutkan dengan sesi materi membangun impian oleh Faqih Faturrahman. Pada sesi materi tersebut pemateri mengajak peserta untuk membangun impian dengan metode SMART : Specific, Measurable, Accountable, Realistic, Timeable.
Selain sesi materi membangun impian dilanjutkan lagi dengan materi sekaligus praktik Whatsapp for Business dan materi Teknik Follow Up Pelanggan. Selama pelatihan tersebut turut dibantu langsung oleh pemateri dan panitia.(*)