Sulselpedia.com – Komunitas literasi BisaBaca menggelar Dialog Akhir Tahun 2024 dengan tema “Refleksi Akhir Tahun: Meneropong Masa Depan Indonesia dari Perspektif Sosial, Ekonomi, Politik, dan Budaya”, di Aula Dinas Sosial Sulawesi Selatan, Jalan AP. Pettarani No. 59. Kegiatan ini dihadiri puluhan beserta dari akademisi, praktisi, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Ketua Komunitas BisaBaca, Yusuf Uno, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merefleksikan perjalanan Indonesia selama tahun 2024, peluang, tantangan, serta solusi strategis untuk masa depan.
“Kami ingin menciptakan ruang dialog yang mendalam untuk membahas peluang, tantangan, dan solusi strategis yang bisa diimplementasikan demi masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Acara ini dipandu dosen ITB Nobel yang juga pembina Komunitas BisaBaca, Bahrul ulum Ilham. Hadir sejumlah narasumber, Dr. H. Muh. Bahar Akkase Teng, LC., P. M.Hum., dosen Sejarah dan Filsafat UNHAS, yang memaparkan peran Islam dalam membentuk budaya masyarakat.
Ada juga Kepala Dinas Sosial Sulsel, Dr. H. Abdul Malik Faisal, SH., M.Adm.Pemb., yang menyoroti tingginya ketimpangan sosial serta peran pemerintah dan komunitas dalam mengatasi kemiskinan.
Adapun Direktur Profetik Institut ,Muh. Asratillah, S.ST., MT memberikan evaluasi mendalam tentang dinamika politik sepanjang tahun 2024. Pembicara lainnya Prof. Dr. Firman Menne, SE., M.Si., Ak., CA., Guru Besar Universitas Bosowa, menganalisis permasalahan ekonomi nasional dan menawarkan rekomendasi kebijakan melaui penerapan ekonomi syariah.
Pembicara terakhir, Ustad Mas’udi Baharuddin, S.Pd.I., pengasuh Ponpes Awwalul Islam Makassar, menyoroti tantangan dunia pendidikan dan solusi Islam dalam menjawab isu sosial, ekonomi, dan politik.
Sesi dialog berlangsung dinamis dengan antusiasme tinggi dari peserta. Dari paparan narasumber, Indonesia saat ini tidak baik-baik saja dengan masalah tak terselesaikan mulai dari politik, ekonomi dan sosial budaya.
Dari segi ekonomi, meskipun kaya sumber daya alam, jumlah penduduk miskin meningkat. Demagog demokrasi, oligarki dan machiavelli bidang politik. Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan media sosial menyebabkan pergeseran dalam perilaku sosial dan budaya dan kebijakan-kebijakan eknomi yang tidak pro rakyat.
Dari dialog ini juga disimpulkan selain refleksi, maka perlu muhasabah. Problematika yang tak kunjung usai karena manusia menyimpang dari tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya sehingga saatnya menerapkan Islam kaffah.(*)