SULSELPEDIA – Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ditantang untuk bertransformasi dari sekadar organisasi paguyuban menjadi motor penggerak ekonomi, khususnya dalam menyukseskan agenda besar hilirisasi pertanian dan perkebunan nasional.
Tuntutan ini mengemuka dalam Sesi Sosialisasi Pertanian dan Perkebunan pada Mukernas KKSS 2025 di Hotel Claro Makassar, Sabtu (15/11/2025).
Ketua Harian KKSS, Andi Muhammad Syakir, dalam sambutan pengantar, secara tegas menyatakan bahwa organisasi tersebut memiliki kepentingan langsung dalam agenda ini.
“Warga KKSS punya kepentingan langsung, karena banyak yang berprofesi sebagai petani dan masyarakat pesisir. Dengan hilirisasi, nilai tambah meningkat dan rantai kemiskinan bisa ditekan. KKSS siap berkontribusi total membangun spirit kebangsaan,” tegasnya.
Sesi yang dipadati peserta dari seluruh BPW KKSS, Pilar, dan Badan Otonom tersebut menghadirkan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda, dan Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Boga Andri. Keduanya sepakat bahwa hilirisasi adalah kunci untuk mengoptimalkan potensi yang selama ini belum tergarap.
Direktur Boga Andri menyoroti bahwa program ini adalah motor baru bagi peningkatan kesejahteraan. Ia menjelaskan bahwa hilirisasi perkebunan merupakan yang pertama diinisiasi oleh kementerian, dan lebih dari 90 persen pelakunya adalah petani rakyat.
“Indonesia selama ini belum memperoleh nilai tambah optimal dari sektor perkebunan. Jika sektor ini diperkuat, dampaknya langsung terasa bagi kesejahteraan mereka,” ujar Boga.
Di sektor peternakan, Dirjen Agung Suganda menekankan perlunya percepatan hilirisasi industri ayam terintegrasi demi mencapai kecukupan protein nasional.
Ia menegaskan, budidaya rakyat menjadi tujuan utama, di mana KKSS memiliki peran strategis untuk mewujudkan swasembada protein hewani, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan peternak.
Pemerintah telah menyiapkan skema untuk mendukung peran strategis KKSS ini, yaitu Akses Pembiayaan. Program hilirisasi didukung penuh dengan pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang dapat diakses oleh petani/pekebun KKSS baik secara perorangan, kelompok, maupun perusahaan.
Kemudian Dukungan Penuh Kementerian. Program ini mendapat backing penuh dari Menteri Pertanian (yang juga Ketua Umum KKSS), melalui penguatan akses pembiayaan, pendampingan, pembentukan koperasi, dan kemitraan strategis.
Dengan potensi sektor pertanian yang disebut moderator mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen, kolaborasi antara Kementan dan KKSS ini diharapkan menjadi motor penggerak yang memastikan bahwa nilai tambah hilirisasi benar-benar menyentuh dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, menjadikan warga KKSS sebagai aktor utama dalam program nasional.(*)




