Sulselpedia.com – Kementerian Koperasi dan UKM melalui Asdep Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro menggelar FGD bertema “Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif dan Optimalisasi PLUT KUMKM melalui Hexahelix Collaborator” pada Senin, 19 Agustus 2024 di W-Three Hotel Makassar.
FGD ini menggandeng ICCN (Indonesia Creative Cities Network); PLUT KUMKM dengan kolaborator enam elemen hexahelix (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, media, dan lembaga keuangan/agregator), serta tokoh masyarakat, praktisi ekonomi kreatif, dan perwakilan PLUT KUMKM.
Kegiatan ini dibuka Kepala UPT PLUT Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, Iffah Rafida Djafar. Hadir pula Analis Kebijakan Ahli Muda Fungsional Kemenkop UKM, Sri Widada dan tim.
“Sinergi dan kolaborasi antara stakeholder, khususnya melalui PLUT KUMKM, penting untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM,” ujar Iffah.
FGD dipandu Bahrul Ulum Ilham sebagai tenaga expert PLUT KUMKM Kemenkop.
“Hexa-Helix Stakeholders Concept hadir untuk merangkum semua peran penting dari para pemangku kepentingan dalam berkontribusi untuk bersama-sama bersinergi mencapai tujuan tertentu, khususnya dalam mendukung UMKM Naik Kelas dan pengembangan ekonomi kreatif,” ujar Bahrul.
Dalam FGD ini hadir antara lain Plh Kadis Disperindag, Since Erna Lamba; Deputi Direktur OJK Sulampua, Amiruddin Muhidu; Sekum APINDO Sulsel, Andi Darwis; Waketum Kadin Sulsel, Andi Oci Alepuddin; Ketua Inkubator Bisnis Unismuh, Basri Basir; Inkubator STIE Amkop, Misbahuddin.
Kemudian Akademisi Universitas Ciputra, Afrisal; Ketua Korda ICCN Sulsel, Rama; Ketua MCCN Makassar, Rajul Rasyid; Ketua Akumandiri, Bahtiar Baso; Ketua Komunitas Gaddeta, Ana Mardiyati; serta perwakilan Hexahelix lainnya.
FGD ini bertujuan memetakan dan mengidentifikasi peran serta kontribusi stakeholder Hexahelix dalam ekosistem ekonomi kreatif, termasuk peran PLUT KUMKM dalam mendukung UMKM.
Diskusi juga menitikberatkan pada identifikasi potensi daerah, meliputi inovasi RnD, pengembangan SDM, produk kreatif UMKM, serta analisis pasar yang terhubung dengan Aggregator dan Offtaker.
PLUT KUMKM Sulawesi Selatan merupakan salah satu diantara 22 PLUT yang terpilih menjadi “Pilot Project Kemenkop bersama ICCN untuk melakukan program optimalisasi pelayanan PLUT melalui penguatan ekonomi kreatif.
FGD diawali dengan melakukan pemetaan sebaran pelayanan/fasilitasi serta cakupan wilayah dari stakeholder yang diundang, diikuti dengan bedah masalah mulai dari SDM, Barang dan Jasa, RnD, Komunitas serta kebijakan. Selain itu disepakati penentuan potensi unggulan daerah PLUT KUMKM Sulsel yaitu produk kopi, pisang dan kain tenun.(*)