Sulselpedia.com – Menjelang Hari Raya Natal dan akhir tahun 2019, Bank Indonesia Sulsel memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang kartal (uang kertas dan logam), sesuai pola musiman.
Kepala Grup Sistem Pembayaran Pengeloaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi Bank Indonesia, Iwan Setiawan mengatakan, khusus periode Natal dan akhir tahun 2019, BI menyiapkan kebutuhan uang tunai yang meningkat sebesar 33,12 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Rp2,28 triliun) atau menjadi Rp3,40 triliun.
“Nilai tersebut terdiri dari 3,26 triliun untuk Uang Pecahan Besar (UPB) dan 0,14 triliun untuk Uang Pecahan Kecil (UPK),” ujar Iwan merinci, kemarin.
Bank Indonesia mengantisipasi kebutuhan uang tunai dan kegiatan transaksi sistem pembayaran menjelang Natal dan akhir tahun 2019 dengan mempersiapkan layanan kas, baik melalui jaringan kantor Bank Indonesia maupun jaringan perbankan, dan infrastruktur sistem pembayaran nontunai yang lancar dan terjaga.
Disamping itu, Bank Indonesia bekerjasama dengan 34 perbankan menyediakan 96 titik layanan penukaran uang di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.
“Layanan tersebut merupakan sinergi Bank Indonesia dengan perbankan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat menjelang Periode Natal dan Akhir Tahun 2019. Kegiatan yang mengambil tema ”Rupiah, Sahabat Untuk Semua” dilakukan dengan ekstensifikasi layanan penukaran melalui kas keliling dan titik penukaran di pusat kegiatan maupun di kantor cabang perbankan,” jelasnya.
Sementara itu, untuk memastikan kegiatan transaksi nontunai, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
Iwan menuturkan Bank Indonesia telah melaksanakan pengujian terhadap seluruh infrastruktur guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran secara aman, lancar dan efisien khususnya apabila terjadi peningkatan volume transaksi pada akhir tahun.
“Bank Indonesia juga terus berkoordinasi dengan peserta sistem pembayaran, guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran,” terangnya.
Selain itu, menjelang akhir tahun 2019, Bank juga Indonesia mendorong masyarakat menukarkan uangnya di lokasi penukaran resmi untuk mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang.
Masyarakat dihimbau agar selalu memperhatikan Ciri Keaslian Rupiah dengan Dilihat, Diraba dan Diterawang serta Merawat Rupiah dengan 5 Jangan (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi).