Sulselpedia.com – Film horor “Arwah”, hasil kolaborasi antara Bangun Pagi Pictures, Drias Film Productions, dan Mockingbird Pictures, resmi meluncurkan poster serta trailer perdananya dalam acara yang digelar di CGV FX Sudirman, Jakarta, Selasa (10/6). Peluncuran ini juga dilakukan secara digital melalui akun Instagram dan TikTok resmi mereka, @film_arwah.
Disutradarai oleh Ivan Bandhito dan ditulis oleh Sankut, film ini menjanjikan teror mencekam yang berbeda dari film horor kebanyakan. Dari poster dan trailer resmi yang telah dirilis, “Arwah” dijadwalkan tayang serentak pada 3 Juli 2025 di seluruh bioskop Indonesia.
Film ini diproduseri oleh Jonathan HM dan Bambang Drias, yang juga bertindak sebagai produser eksekutif. Trailer resminya memperkenalkan kisah empat bersaudara yang pulang ke kampung halaman untuk berlibur dan bertemu sang ayah serta adik bungsu mereka, Sofi. Namun, momen nostalgia berubah menjadi tragedi ketika mereka mengalami kecelakaan saat menuju curug masa kecil. Usai kejadian tersebut, mereka diteror oleh kehadiran misterius Sofi, yang tampaknya ingin menyampaikan pesan tersembunyi.
Poster resmi film “Arwah” juga menarik perhatian. Didominasi warna merah, poster tersebut menampilkan seorang gadis dengan posisi terbalik, memeluk boneka penuh luka, bermata putih, dan tersenyum menyeramkan. Sosok ini menambah kesan horor sekaligus menyimpan pesan misterius, melanjutkan nuansa yang sudah dibangun lewat teaser poster sebelumnya.
Jonathan HM, selaku produser eksekutif, menegaskan bahwa poster ini lebih dari sekadar materi promosi. “Kekuatan utama Arwah tidak hanya terletak pada sosok hantunya yang mencekam, tetapi juga pada lapisan misteri yang perlahan terungkap di balik teror yang menghantui. Semua itu tercermin dalam posternya yang penuh simbol, misteri, dan tanda tanya,” jelas Jonathan.
Sutradara Ivan Bandhito pun menambahkan bahwa film ini menjadi refleksi perkembangan genre horor di Indonesia. “Gempuran pasar global industry film di tanah air, khususnya film bergenre horror yang identik dengan settingan dusun dan balutan agama sebagai identitas moral, merupakan hal yang tidak mudah untuk mencari sesuatu yang baru. Namun saya percaya bahwa dalam genre film apapun pasti memiliki sub dengan gaya yang berbeda-beda, hingga pemahaman tentang sebuah genre film tidak sempit,” papar Ivan.
Ivan juga menyoroti pendekatan berbeda yang coba dihadirkan oleh film “Arwah”. “Seperti yang kita ketahui bahwa dalam genre horror pun banyak yang menggunakan sub bagian seperti horror komedi, horror romance, horror thriller, horror psikologi dll. Cerita Sofi mengajak penonton untuk masuk ke dalam sebuah peristiwa baka yang mana nalar serta logika perlu digunakan untuk menikmatinya,” tambahnya.
Dari sisi pemain, Sarah Beatrix yang memerankan Sofi mengaku memiliki banyak kesamaan dengan karakternya. “Sofi itu sosok yang cukup introvert dan pendiam, saya merasa banyak bagian dari dirinya yang mirip dengan saya. Ini membantu saya lebih mudah masuk ke dalam karakternya dan membawakan emosinya lebih mudah,” ungkap Sarah.
Sementara itu, Joshua Suherman yang berperan sebagai Jojo melihat film ini sebagai horor yang berbeda dari biasanya. “Arwah bukan cuma soal ketakutan instan atau jumpscare. Film ini punya sisi drama yang sangat kuat dan misteri yang membuat penonton terus penasaran. Kombinasi itu bikin pengalaman menonton jadi lebih dalam dan berbeda dari horor biasanya,” jelas Joshua.
Selain Sarah dan Joshua, film “Arwah” juga dibintangi oleh deretan aktor muda seperti Annete Edoarda, Naura Hakim, dan Irsyadillah, serta didukung oleh aktor senior Egi Fredly, Roweina Umboh, Ferry Salim, dan Julian Kunto. Terdapat pula penampilan cameo dari Natasha Germania.
Film ini dijadwalkan tayang pada 3 Juli 2025 dan akan menghantui penonton di seluruh bioskop Indonesia. Untuk informasi terkini, penggemar dapat mengikuti akun Instagram dan TikTok resmi @film_arwah.