Makassar, Sulselpedia.com – Program Makassar Digital Valley melalui meetup bulanan berbagi dan belajar bersama inovator yakni Communivation kembali hadir di bulan Desember. Communivation ke-7 yang diselenggarakan ini mengangkat topik “Innovation in Public Relations : Strategies for Public Relations in Disruption Era”. Acara Communivation ini dilaksanakan di Indicafe, Jl. A.P. Pettarani No.2 pada tanggal 21 Desember 2019, pukul 16.00 – 18.00 WITA.
Para sepaker yang berbagi seputar strategi Public Relation di Era Distrupsi di acara Communivation hari ini yakni, Satria Pramandika (CEO IndiQuiz dan Customer Profiling Officer Telkom Regional VII), Hamka Darwis (Humas Dinas PU Kota Makassar, Kasubag Tata Usaha UPT Perbengkelan dan Alat Berat Dinas PU Kota Makassar dan Plt. Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Dinas PU Kota Makassar), Saddan Husain (PR Mall Sampah Indonesia, Manager Broadcasting Kosmik Unhas) dan Mardiah Purnama (Co-Founder Kejar Asa, Project Manager OYO). Moderator yang memandu acara Communivation ini, Sudirman Jusman (Program Manager Gerakan Nasional 1000 Startup Digital).
Satria Pramandika, selaku CEO IndiQuiz dan Customer Profiling Officer Telkom Regional VII mengungkapkan bahwa PT Telkom Indonesia sendiri sudah sangat millenials untuk membranding entitas Telkom selaku salah satu perusahaan Telekomunikasi terbesar di Indonesia.
“Saat ini di PT Telkom Indonesia, strategi Public Relation yang telah kami lakukan untuk menyentuh perilaku masyarakat dengan membuat kanal untuk membranding entitas Telkom dan mengenalkan bagaimana asyiknya bekerja di Telkom”, jelas Satria saat berbagi di hadapan peserta Communivation hari ini (21/12).
Lebih lanjut ditambahkan oleh Bapak Hamka Darwis selaku Humas Dinas PU Kota Makassar, Kasubag Tata Usaha UPT Perbengkelan dan Alat Berat Dinas PU Kota Makassar dan Plt. Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Dinas PU Kota Makassar bahwa mendedikasikan hidup untuk melayani masyarakat merupakan tugas utama kami yang bekerja di pemerintahan dengan memberikan informasi yang bermanfaat bagi warga dengan terus berinovasi sesuai dengan SOP dari Pemerintah itu sendiri.
Lain halnya dari sudut pandang startup yang diwakili oleh PR Mall Sampah Indonesia sekaligus Manager Broadcasting Kosmik Unhas memaparkan bahwa Public Relation memiliki tanggung jawab pada branding dan membangun citra perusahaan.
“Sebagai perusahaan rintisan dengan dana yang terbatas, kami di Mall Sampah sendiri dalam setiap kegiatan selalu membuat narasi atau rilis yang dibagikan ke media untuk mengenalkan Mall Sampah ke lingkup yang lebih luas. Hal ini bisa menjadi periklanan yang gratis bagi sebuah company karena di era distrupsi ini, millenials lebih banyak menggunakan portal online ketimbang membaca koran”, jelas Saddan.
Co-Founder Kejar Asa sekaligus Project Manager OYO juga menekankan bahwa saat ini Public Relation (PR) harus terus mengembangkan diri karena PR sendiri sudah terdistrupsi. Kita bisa melihat dengan banyaknya profesional PR yang justru bukan berlatarbelakang keilmuan PR.
“Meskipun Public Relation merupakan hal yang sulit, namun bisa untuk dipelajari sehingga bisa kita lihat saat ini banyak PR yang bukan berasal dari backround keilmuan PR. Terlebih di startup yang memberi banyak kelonggaran untuk berinovasi karena tidak ada regulasi. Namun sebenarnya beban PR saat ini justru semakin berat karena semakin banyak kanal yang harus dihandle dan sangat memengaruhi reputasi dari sebuah brand”, terangnya.
Ibu S. Ariyani selaku General Manager Makassar Digital Valley menyampaikan apresiasi kepada para pembicara yang telah berbagi pengetahuan dan juga pengalamannya hari ini seputar strategi Public Relation di era distrupsi. Semoga event Communivation ini selalu menjadi wadah untuk semua kalangan berbagi seputar inovasi agar bisa menambah pengetahuan dan informasi yang positif.