Butuh Penguatan Sinergi dan Kolaborasi Antar Daerah untuk Pengendalian Inflasi

Sulselpedia.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) pada 11 Oktober 2022 di Makassar yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan dan dihadiri oleh Anggota TPID Provinsi serta TPID 24 Kab/Kota di Sulawesi Selatan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan Causa Iman Karana menyebut, kegiatan ini merupakan wujud koordinasi strategis untuk mengendalikan inflasi Sulsel di tengah dinamika global dan nasional, serta menyiapkan berbagai langkah dan kebijakan yang diperlukan untuk memitigasi risiko inflasi akhir tahun 2022.

Pak CIK sapaan akrabnya mengatakan, pada September 2022, inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar 6,35% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 5,03% (yoy).

Inflasi bulanan Sulsel September 2022 yang sebesar 1,12% (mtm) menjadi yang tertinggi diantara historis inflasi bulanan September dalam 5 (lima) tahun terakhir.

“Tekanan inflasi Sulsel pada September 2022 dipengaruhi oleh kebijakan penyesuaian subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kemudian berdampak pada penyesuaian tarif angkutan dalam kota, kendaraan roda 2 online dan roda 4 online,” kata Pak CIK.

Baca Juga :  Wagub: Fokus Pencegahan Covid 19 Harus Lebih Ditingkatkan

Situasi geopolitik Rusia dan Ukraina telah menyebabkan disrupsi rantai pasok global yang mendorong kenaikan harga komoditas energi dan pangan global. Hal ini meningkatkan risiko imported inflation secara nasional.

Dari dalam negeri, perbaikan konsumsi masyarakat ditengah pemulihan ekonomi berpotensi meningkatkan tekanan inflasi dari sisi permintaan.

Sementara itu, lanjutnya, gangguan cuaca berisiko menimbulkan gangguan produksi dan distribusi, yang berpotensi meningkatkan tekanan inflasi dari sisi penawaran.

Baca Juga :  Kedatangan TKA Asal China ke Sulsel Dinyatakan Sudah Sesuai Prosedur
Baca artikel terbaru Sulselpedia di Google News