Sulselpedia.com, Makassar – Bank Indonesia Siap Menyongsong “New Normal” Dengan Pola Transaksi Pembayaran Ke Depan yang Mengurangi Kontak Fisik (Contactless Payments) Melalui Implementasi QRIS di Pete-Pete.
Berdasarkan rilis Bank Indonesia yang kami terima, Sabtu (18/07/2020), Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran merespon kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi dengan mengupayakan implementasi QRIS.
Di tengah pandemi COVID-19, implementasi QRIS diutamakan di sektor perdagangan ritel (mis: pasar, toko barang kebutuhan pokok, rumah makan), sektor sosial keagamaan (mis: donasi, sumbangan, infaq, zakat, tempat ibadah) dan sektor kesehatan (rumah sakit dan apotik). Namun, dengan kembalinya aktivitas masyarakat, kebutuhan QRIS di sektor transportasi menjadi sangat penting.
Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan mengupayakan QRIS untuk diimplementasikan pada transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di Kota Makassar yaitu, angkutan kota yang kerap disebut “pete-pete”.
Pembayaran menggunakan QRIS di angkutan kota (angkot) Makassar merupakan yang pertama di Indonesia.
Strategi pembayaran digital ini diharapkan juga mendukung kebijakan Pemerintah di era new normal sebagai new lifestyle masyarakat yang mengacu pada protokol safety, cleanliness dan healthy (SHC).
Melalui implementasi QRIS, transaksi non tunai menjadi cepat, mudah, murah, aman dan handal atau yang dikenal dengan tagline “cemumuah”.
Hingga Juni 2020, jumlah merchant yang telah mendaftarkan diri untuk menggunakan QRIS di Sulawesi Selatan mencapai 92.009 atau tumbuh sebesar 173% (ytd) sejak Desember 2019.
Tingkat pertumbuhan di atas jumlah di Sulsel tersebut berada diatas pertumbuhan nasional (127,1%; ytd) dan juga menempati posisi ke-8 sebagai salah satu daerah dengan tingkat pertumbuhan tertinggi diantara wilayah kerja Bank Indonesia.(*)