Sulselpedia.com – Pasca jalur trans sulawesi putus akibat jembatan di Telluwanua, Palopo tidak bisa di lalui pada (30/10) lalu, PT Pertamina Patra Niaga terus berupaya untuk memastikan distribusi BBM dan LPG dapat sampai ke Luwu Utara (Lutra) dan Luwu Timur (Lutim).
Sebanyak total 21 Mobil Tangki dikerahkan melalui jalur alternatif Luwu-Lutra dengan dikawal ketat kepolisian dan dilakukan back up supply dari Terminal BBM Poso Terminal BBM Kolonedale Sulawesi Tengah dan Terminal BBM Kolaka Sulawesi Tenggara dengan pengiriman harian mencapai 336 kilo liter per hari untuk BBM. Sedangkan LPG dilakukan backup supply dari Depot Mini LPG Donggala dengan pengiriman harian mencapai 43 Metrik Ton.
Pertamina juga bekerjasama dengan Pemda dan TNI/POLRI dalam upaya pengamanan dan pengawasan distribusi BBM dan LPG di daerah tersebut. Pembelian kini dibatasi oleh Pemda masing-masing dan di SPBU tampak berjaga ketat aparat kepolisian dan TNI untuk mengawasi agar tidak ada oknum yang memanfaatkan untuk meraup keuntungan pribadi dan meresahkan masyarakat.
Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan bahwa saat ini ketahanan stok di SPBU dalam keadaan aman di Lutra dan Lutim.
“Belum sampai habis sudah ada Mobil Tangki yang datang melakukan pembongkaran. Antrian pun terpantau normal lancar. Kami memiliki sistem digitalisasi SPBU, sehingga stok akan termonitor secara realtime. Dimana lokasi SPBU yang kritis akan langsung di supply. Namun sejauh ini dari data monitoringnya, sebagian besar stok spbu di Lutra dan Lutim dalam kategori aman bahkan melimpah. Per hari (14/11) ini setelah dikonsumsi masyarakat namun terus bergerak, stok gasoline di angka total lebih dari 34.000 liter untuk seluruh SPBU di Luwu Timur dan 32.100 liter untuk Luwu Utara. Stok Gasoil mencapai total lebih dari 23.000 di Luwu Timur dan 18.300 liter di Luwu Utara,” ujarnya.
Laode menambahkan, ia mengucapkan terimakasih atas partisipasi semua pihak yang mendukung dan masyarakat sendiri yang sekarang sudah berangsur melakukan aktivitas pembelian secara normal yang menjadi kunci pulihnya stok BBM.
“Permintaan di SPBU sudah mendekati normal, warga sudah tidak panic buying, antrian terpantau relatif normal lancar seperti sedia kala dari hasil pantauan kami,” katanya.
Terpisah, warga masyarakat pun mulai merasakan kondisi berangsur pulih dan berterimakasih kepada Pertamina dan Pemda yang tak membiarkan kejadian kelangkaan berlangsung lama. Marsuki salah satu warga di Luwu Timur mengatakan saat ini membeli BBM tak perlu antri seperti dahulu.
“Mulai kemarin antrian lancar, normal tidak menimbulkan kemacetan. Mungkin kemarin karena jembatan rusak. Kami sebagai warga Luwu Timur bersyukur dan berterimakasih karena kondisi mulai lancar. Kami berharap sampai jembatan miring selesai diperbaiki kondisi tetap bertahan seperti ini,” ujar Marsuki.(*)